Menyontek adalah salah satu budaya dari hampir setiap pelajar Indonesia. Kenuntung dari menyontek sendiri sangatlah banyak, seperti mendapat nilai bagus tanpa belajar, mendapat pujian dari guru karena nilainya tinggi, dsb. Tapi, sebenarnya menyontek itu lebih membawa dampak buruk terhadap kita. Beberapa dampak buruk tersebut adalah :
1. Menurunnya rasa percaya diri
yah, rasa percaya diri kita tentu saja turun. Kita pasti tidak yakin dengan jawaban sendiri. Kita lebih dominan percaya terhadap jawaban teman.
2. Ketergantungan dengan orang lain
Menyontek membuat kita tergantung terhadap orang lain, kita lebih bergantung dan mengandalkan jawaban dari orang lain.
3. Membuat malas belajar
Malas belajar tentunya, yah karena kita sudah terbiasa untuk mengharapkan jawaban teman yang belajar. Jadi, kita pasti lebih memilih untuk on, bermain hp, dsb.
Dan beberapa dampak lainnyaseperti :
• Merupakan bentuk pelarian/protes untuk mendapatkan keadilan. Hal ini disebabkan pelajaran yang disampaikan kurang dipahami atau tidak mengerti dan sehingga merasa tidak puas oleh penjelasan dari guru/dosen.
• Melihat beberapa mata pelajaran dengan kacamata yang kurang tepat, yakni merasa ada pelajaran yang penting dan tidak penting sehingga mempengaruhi keseriusan belajar.
• Terpengaruh oleh budaya instan yang mempengaruhi sehingga pelajar selalu mencari jalan keluar yang mudah dan cepat ketika menghadapi suatu persoalan termasuk test/ujian.
• Tidak ingin dianggap sok suci dan lemahnya tingkat keimanan.
1. Menurunnya rasa percaya diri
yah, rasa percaya diri kita tentu saja turun. Kita pasti tidak yakin dengan jawaban sendiri. Kita lebih dominan percaya terhadap jawaban teman.
2. Ketergantungan dengan orang lain
Menyontek membuat kita tergantung terhadap orang lain, kita lebih bergantung dan mengandalkan jawaban dari orang lain.
3. Membuat malas belajar
Malas belajar tentunya, yah karena kita sudah terbiasa untuk mengharapkan jawaban teman yang belajar. Jadi, kita pasti lebih memilih untuk on, bermain hp, dsb.
Dan beberapa dampak lainnyaseperti :
• Merupakan bentuk pelarian/protes untuk mendapatkan keadilan. Hal ini disebabkan pelajaran yang disampaikan kurang dipahami atau tidak mengerti dan sehingga merasa tidak puas oleh penjelasan dari guru/dosen.
• Melihat beberapa mata pelajaran dengan kacamata yang kurang tepat, yakni merasa ada pelajaran yang penting dan tidak penting sehingga mempengaruhi keseriusan belajar.
• Terpengaruh oleh budaya instan yang mempengaruhi sehingga pelajar selalu mencari jalan keluar yang mudah dan cepat ketika menghadapi suatu persoalan termasuk test/ujian.
• Tidak ingin dianggap sok suci dan lemahnya tingkat keimanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar